>

**Kami**

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

**Perihal Raisya**

Lilypie Kids Birthday tickers

PengikutKu...

Wednesday, November 3, 2010

perbandingan dunia dengan akhirat

Dalam sebuah hadis, Nabi s.a.w membuat perbandingan antara dunia dan akhirat. Perbandingan antara kedua-duanya bagaikan seseorang yang mencelupkan jarinya ke dalam lautan, maka dunia adalah bagaikan setitis air yang melekat pada jari-jarinya itu.

Dari Al-Mustaurid bin Syaddad r.a, katanya Rasulullah S.A.W bersabda :

“Tidaklah dunia ini kalau dibandingkan dengan akhirat, melainkan seperti sesuatu yang seorang di antara kamu semua memasukkan jarinya dalam air lautan, maka cubalah lihat dengan apa ia kembali – yakni, seberapa banyak air yang melekat di jarinya itu. Jadi dunia itu sangat kecil nilainya dan hanya seperti air yang melekat di jari tadi” – Hadis Riwayat Muslim

Hadis di atas bukanlah bermaksud agar kita meninggalkan dunia sama sekali.  Cuma kita diingatkan supaya jangan terlalu ghairah mengejar kesenangan dunia sehingga mengabaikan bekalan untuk dibawa ke akhirat. Janganlah sampai perkara asas seperti solat berjemaah di masjid, membaca al-quran, mempelajari ilmu agama, solat malam, menunaikan haji  dilengah-lengahkan dengan alasan sibuk dengan kerja, sibuk dengan urusan keluarga dan anak-anak, dan sebagainya.

Firman Allah swt maksudnya:

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di ahirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu”. (Surah Al-Hadiid: ayat 20)

Rasulullah bersabda yang maksudnya;

"Siapa yang menjadikan akhirat sebagai pusat perhatiannya, nescaya Allah s.w.t akan membuatnya merasa kaya dalam hatinya,segala urusannya menjadi teratur dan dunia datang kepadanya tanpa perlu mengejarnya. Sementara siapa yang menjadikan dunia sebagai pusat perhatiannya, nescaya Allah s.w.t akan menjadikan kefakiran berada di depan matanya,segala urusannya menjadi kacau dan kepadanya dunia datang sekadar yang telah ditakdirkan baginya" - (Hadis riwayat at-Tirmidzi)


No comments:

Post a Comment